PERSATUAN
BANGSA
Setiap helai rambut manusia memiliki
makna
Setiap darah menetes, mengandung arti
Setiap tangisan seorang anak, mempunyai
harapan
Demikian bangsa Indonesia ini,
Impian anak sama dengan impian bangsa
Jika seorang ibu mengerti maksud sang anak
Demikian bangsa Indonesia yang mengerti
keinginan Masyarakatnya
Jika seorang yang mengaku salah dan
meminta maaf dengan tulus
Mengapa beberapa orang menuntut dia
harus dihukum
Jika peristiwa ini menimpa mereka,
Siapakah yang akan menghukum mereka.
Bangsa Indonesia, adalah bangsa yang
penuh dengan keibuan
Setiap anak-anaknya selalu disayang
tanpa memandang perbedaan
Bagi ibu pertiwi, anak-anaknya adalah
masyarakat yang dapat menjaga kesatuan
Tanpa terpengaruh oleh masalah.
Masalah sekecil apapun baik itu dari
dalam maupun dari luar
Mereka dapat menyelesaikannya tanpa
harus merusak persatuan.
Ciptaan Ririn Lestari
Kemenangan
Bangsa
mana yang ingin menang?
Dari
apakah bangsa ingin menang?
Bangsa
Indonesia ternoda oleh bergaulan kaum muda
Demi
kenyamanan dunia modern, mereka rela tubuh terluka
Serbuk
dan tusukan jarum narkoba masuk dalam tubuh kaum muda
Siapakah
yang harus disalahkan?
Siapakah
yang harus dihukum?
Setiap
hukum tak bisa menyelesaikan masalah
Setiap
tangisan dan jeritan tak mampu menolong mereka
Kematian
telah menghadang kaum muda bangsa indonesia
Penyesalaan
rasa bersalah tak bisa menyelamatan mereka
Tuhan, apakah ini dosa kami
Tak pernah bersyukur atas berkat-Mu
Keinginan duniawi tlah membuat mata kami
buta
Kaum muda melukai tubuh pemberian-Mu
Narkoba yang mengendalikan Mereka,
Keegosian kamilah, jadikan kaum muda
terluka
Tak peduli keluh-kesah mereka,
Kami biarkan sepercik narkoba masuk
dalam tubuh mereka.
Ciptaan
Ririn Lestari
Mahalnya Senyum
Semakin
tinggi pendidikan yang diraih seseorang membuat lupa akan senyuman dan sapaan demikian juga semakin tinggi
jabatan seseorang membuat keegoisan terpancar dalam kehidupan dunia kerja. Hal
ini saya alami secara nyata di instansi ataupun perusahaan seperti Universitas,
Akademik, Rumah sakit, kelurahan, kecamatan yang selalu menampilkan wajah
muram, marah, dan gengsi menyapa. Jelas-jelas disetiap standar Operasional
pelayanan selalu bertuliskan senyum, sapa, dan sopan. Namun tulisan tersebut
tidak berlaku dalam dunia kerja bagi
pegawai mulai dari atasan ke bawaan dan bawaan ke bawaan. Terkadang pelanggan
pun jadi sasaran keamarahaan seorang pegawai yang sedang melaksanakan tugas dalam
memberikan pelayanan. Bangsa Indonesia sebelum mengenal pendidikan tinggi
ataupun jabatan tinggi, masyarakatnya saling menyapa atau rama-tama dan saling
menghargai demi terjalin kekerabatan/persaudaraan yang tinggi.
Zaman
telah berubah dan kebudayaan keramahan telah ditinggalkan oleh masyarakat
Indonesia termasuk bagi yang memiliki pendidikan tinggi, dan jabatan tinggi.
Bagi orang berpendidikan tinggi memandang dirinya terbaik sehingga mampu
meremehkan orang yang berpendidikan rendah ataupun tidak mempunyai pendidikan.
Sedangkan bagi orang yang memiliki jabatan tinggi memandang dirinya berkuasa dan
mempunyai banyak harta sehingga orang yang sederhana dijadikan budak untuk
dikendalikan. Inilah hidup manusia di Zaman dunia serba maju atau modern,
Bagaimana dengan Masyarakat Indonesia yang terkenal ramah? Apakah keegoisan
atau gengsi tetap jadi pilihan?.
Keinginan
mengubah keegoisan masyarakat tergantung pada keinginan mereka untuk saling
mengerti dan merasakan penderitaan masa lalu para pahlawan Indonesia. Sejarah
Pahlawan Indonesia yang kini mulai dilupakan oleh masyarakat terutama generasi
muda menjadikan lupa diri akan pengorbanan semua pahlawan. Jika tidak hati-hati
maka generasi muda dapat bermuka dua. Maksudnya didepan sangat ramah, sopan dan
baik terhadap sesama namun dibelakangnya cemohaan, dan ejekan terluntar dalam
mulut mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar